Gairah Asmara  - Kumpulan kisah seks & asmara khusus dewasa -    gairah asmara

Warning

Situs ini merupakan situs yang berisikan kumpulan cerita khusus DEWASA, hanya anda yang berusia minimal 18 tahun yang boleh mengunjunginya. Kami tidak bertanggung jawab jika terjadi "efek samping" kepada para pembaca

 

Link Favorit

- Kamasutra
- Gadis seksi
- Goyang erotis
- Foto hot artis
- Cewek bugi
l

 

.

 

Gairah Asmara Web mrpk situs khusus dewasa yg berisi koleksi cerita seks, kisah erotis, kencan kilat, pengalaman seks, keperawanan, keperjakaan, cerita anak smu, cerita saru, asmaragama, kamasutra, tips seks, seni bercinta, kisah tante, tante girang, kisah gigolo, telanjang, bugil, foto seksi, gadis, gadis seksi, cewek bugil, artis bugil, abg telanjang, abg bispak, ciblek, anak smu, model foto, artis erotis, wanita cantik, ayam kampus, wts, cewek panggilan,  gigolo, kencan seks,  pesta seks, maniak seks, vcd bf, film biru, blue film, model telanjang, playboy indonesia, brondong, cerita waria, senggama, 17 tahun, pembantu genit seksi, erotisme, perkosaan, gadis perawan, virgin, payudara, toket, memek, paha, buah dada, payudara, puting susu, cerita panas, blogkep, vagina, penis, klitoris, bugil, ML, indonesia, abg, erotis, seks, cantik, orgasme. Khusus di peruntukkan untuk anda yg berumur 18th keatas atau yg sudah menikah.

cewek seksi erotis

Judul : Reni Gadis Karaoke  
Oleh : Tak Tahulah
Email : entah@siapajuga.co.id
Foto : by Model ( Karen Inchinose)
Keterangan : Model atau foto tidak ada hubungannya dengan cerita yang ada. Hanya ilustrasi atau gambar pemanis belaka. Jika anda punya kisah seks erotis, kisah ml atau khayalan erotis yg ingin anda ceritakan silahkan kirim ke
cerita_seks_erotis@yahoogroups.com 

Daftar isi Gairah Asmara, Klik Disini !!


Judul : Reni Gadis Karaoke 

Istri sudah punya. Anak juga sudah sepasang. Rumah, meskipun 
cuma rumah BTN juga sudah punya. Mobil juga meski kreditan 
sudah punya. Mau apalagi? Pada awalnya aku cuma iseng-iseng 
saja. Lama-lama jadi keterusan juga. Dan itu semua karena 
makan buah terlarang. 

Kehidupan rumah tanggaku sebetulnya sangat bahagia. Istriku 
cantik, seksi dan selalu menggairahkan. Dari perkawinan kami 
kini telah terlahir seorang anak laki-laki berusia delapan 
tahun dan seorang anak cantik berusia tiga tahun, aku cuma 
pegawai negeri yang kebetulan ounya kedudukan dan jabatan yang 
lumayan. 

Tapi hampir saja biduk rumah tanggaku dihantam badai. Dam 
memang semua ini bisa terjadi karena keisenganku, bermain-main 
api hingga hampir saja menghanguskan mahligai rumah tanggaku 
yang damai. Aku sendiri tidak menyangka kalau bisa menjadi 
keterusan begitu. 

Awalnya aku cuma iseng-iseng main kesebuah klub karaoke. Tidak 
disangka disana banyak juga gadis-gadis cantik berusia remaja. 
Tingkah laku mereka sangat menggoda. Dan mereka memang sengaja 
datang kesana untuk mencari kesenangan. Tapi tidak sedikit 
yang sengaja mencari laki-laki hidung belang. 

Terus terang waktu itu aku sebenarnya tertarik dengan salah 
seorang gadis disana. Wajahnya cantik, Tubuhnya juga padat dan 
sintal, Kulitnya kuning langsat. Dan aku memperkirakan umurnya 
tidak lebih dari delapan belas tahun. Aku ingin mendekatinya, 
tapi ada keraguan dalam hati. Aku hanya memandanginya saja 
sambil menikmati minuman ringan, dan mendengarkan lagu-lagu 
yang dilantunkan pengunjung secara bergantian. 

Tapi sungguh tidak diduga sama sekali ternaya gadis itu tahu 
kalau aku sedari tadi memperhatikannya. Sambil tersenyum dia 
menghampiriku, dan langsung saja duduk disampingku. Bahkan 
tanpa malu-malu lagi meletakkan tangannya diatas pahaku. Tentu 
saja aku sangat terkejut dengan keberaniannyayang kuanggap 
luar biasa ini. 

"Sendirian aja nih .. Omm..," sapanya dengan senyuman 
menggoda. 

"Eh, iya..," sahutku agak tergagap. 

"Perlu teman nggak..?" dia langsung menawarkan diri. 

Aku tidk bisa langsung menjawab. Sunnguh mati, aku benar-benar 
tidak tahu kalu gadis muda belia ini sungguh pandai merayu. 
Sehingga aku tidak sanggup lagi ketika dia minta ditraktir 
minum. Meskipun baru beberapa saat kenal, tapi sikapnya sudah 
begitu manja. Bahkan seakan dia sudah lama mengenalku. Padahal 
baru malam ini aku datang ke klub karaoke ini dan bertemu 
dengannya. 

Semula aku memang canggung, Tapi lama-kelamaan jadi biasa 
juga. Bahkan aku mulai berani meraba-raba dan meremas-remas 
pahanya. Memang dia mengenakan rok yang cukup pendek, sehingga 
sebagian pahanya jadi terbuka. 

Hampir tengah malam aku baru pulang. Sebenarnya aku tidak 
biasa pulang sampai larut malam begini. Tapi istriku tidak 
rewel dan tidak banyak bertanya. Sepanjang malam aku tidak 
bisa tidur. Wajah gadis itu masih terus membayang dipelupuk 
mata. Senyumnya, dan kemanjaannya membuatku jadi seperti 
kembali kemasa remaja. 

Esoknya Aku datang lagi ke klub karaoke itu, dan ternyata 
gadis itu juga datang kesana. Pertemuan kedua ini sudah tidak 
membuatku canggung lagi. Bahkan kini aku sudah berani mencium 
pipinya. Malam itu akau benar-benar lupa pada anak dan istri 
dirumah. Aku bersenang-senang dengan gadis yang sebaya dengan 
adikku. Kali ini aku justru pulang menjelang subuh. 

Mungkin karena istriku tidak pernah bertanya, dan juga tidak 
rewel. Aku jadi keranjingan pergi ke klub karaoke itu. Dan 
setiap kali datang, selalu saja gadis itu yang menemaniku. Dia 
menyebut namanya Reni. Entah benar atau tidak, aku sendiri 
tidak peduli. Tapi malam itu tidak seperti biasanya. Reni 
mengajakku keluar meninggalkan klub karaoke. Aku menurut saja, 
dan berputar-putar mengelilingi kota jakarta dengan kijang 
kreditan yang belum lunas. 

Entah kenapa, tiba-tiba aku punya pikiran untuk membawa gadis 
ini kesebuah penginapan. Sungguh aku tidak menyangka sama 
sekali ternyata Reni tidak menolak ketika aku mampir dihalaman 
depan sebuah losmen. Dan dia juga tidak mnolak ketika aku 
membawanya masuk kesebuah kamar yang telah kupesan. 

Jari-jariku langsung bergerak aktif menelusuri setiap lekuk 
tubuhnya. Bahkan wajahnya dan lehernya kuhujani dengan 
ciuman-ciuman yang membangkitkan gairah. Aku mendengar dia 
mendesah kecil dan merintih tertahan.Aku tahu kalau Reni sudah 
mulai dihinggapi kobaran api gairah asmara yang membara. 

Perlahan aku membaringkan tubuhnya diatas ranjang dan satu 
persatu aku melucuti pakaian yang dikenakan Reni, hingga tanpa 
busana sama sekali yang melekat ditubuh Reni yang padat 
berisi. Reni mendesis dan merintih pelan saat ujung lidahku 
yang basah dan hangat mulai bermain dan menggelitik puting 
payudaranya. Sekujur tubuhnya langsung bergetar hebat saat 
ujung jariku mulai menyentuh bagian tubuhnya yang paling rawan 
dan sensitif. Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah 
rawan itu. Tapi itu sudah cukup membuat Reni menggerinjing dan 
semakin bergairah. 

Tergesa-gesa aku menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan, 
dan menuntun tangan gadis itu kearah batang penisku. Entah 
kenapa, tiba-tiba Reni menatap wajahku, saat jari-jari 
tangannya menggenggam batang penis kebangganku ini, Tapi hanya 
sebentar saja dia menggenggam penisku dan kemudian 
melepaskannya. Bahkan dia melipat pahanya yang indah untuk 
menutupi keindahan pagarayu-nya. 

"Jangan, Omm..., " desah Reni tertahan, ketika aku mencoba 
untuk membuka kembali lipatan pahanya. 

"Kenapa?" tanyaku sambil menciumi bagian belakang telinganya. 

"Aku.. hmm, aku..." Reni tidak bisa meneruskan kata-katanya. 
Dia malah menggigit bahuku, tidak sanggup untuk menahan gairah 
yang semakin besar menguasai seluruh bagian tubuhnya. Saat itu 
Reni kemudian tidak bisa lagi menolak dan melawan gairahnya 
sendiri, sehingga dikit demi sedikit lipatan pahanya yang 
menutupi vaginanya mulai sedikit-demi sedikit terkuak, dan aku 
kemudian merenggangkannya kedua belah pahanya yang putih mulus 
itu sehingga aku bisa puas-puas menikmati keindahan bentuk 
vagina gadis muda ini yang mulai tampak merekah. 

Dan matanya langsung terpejam saat merasakan sesuatu benda 
yang keras, panas dan berdenyut-denyut mulai menyeruak 
memasuki liang vaginanya yang mulai membasah. Dia 
menggeliat-geliat sehingga membuat batang penisku jadi sulit 
untuk menembus lubang vaginanya. Tapi aku tidak kehilangan 
akal. Aku memeluk tubuhnya dengan erat sehingga Reni saat itu 
tidak bisa leluasa menggerak-gerakan lagi tubuhnya. Saat itu 
juga aku menekan pinggulku dengan kuat sekali agar seranganku 
tidak gagal lagi. 

Berhasil!, begitu kepala penisku memasuki liang vagina Reni 
yang sempit, aku langsung menghentakan pinggulku kedepan 
sehingga batang penisku melesak kedalam liang vagina Reni 
dengan seutuhnya, seketika itu juga Reni memekik tertahan 
sambil menyembunyikan wajahnya dibahuku, Seluruh urat-urat 
syarafnya langsung mengejang kaku. Dan keringat langsung 
bercucuran membasahi tubuhnya. Saat itu aku juga sangat 
tersentak kaget, aku merasakan bahwa batang penisku seakan 
merobek sesuatu didalam vagina Reni, dan ini pernah kurasakan 
pula pada malam pertamaku, saat aku mengambil kegadisan dari 
istriku. Aku hampir tidak percaya bahwa malam ini aku juga 
mengambil keperawan dari gadis yang begitu aku sukai ini. Dan 
aku seolah masih tidak percaya bahwa Reni ternyata masih 
perawan. 

Aku bisa mengetahui ketika kuraba pada bagian pangkal pahanya, 
terdapat cairan kental yang hangat dan berwarna merah. Aku 
benar-benar terkejut saat itu, dan tidk menyangka sama sekali, 
Reni tidak pernah mengatakannya sejak semula. Tapi itu semua 
sudah terjadi. Dan rasa terkejutku seketika lenyap oleh 
desakan gairah membara yang begitu berkobar-kobar. 

Aku mulai menggerak-gerakan tubuhku, agar penisku dapat 
bermain-main didalam lubang vagina Renny yang masih begitu 
rapat dan kenyal, Sementara Reni sudah mulai tampak tidak 
kesakitan dan sesekali tampak diwajahnya dia sudah bisa mulai 
merasakan kenikmatan dari gerakan-gerakan maju mundur penisku 
seakan membawanya ke batas ujung dunia tak bertepi. 

Malam itu juga Reni menyerahkan keperawannya padaku tanpa ada 
unsur paksaan. Meskipun dia kemudian menangis setelah semuanya 
terjadi, Dan aku sendiri merasa menyesal karena aku tidak 
mungkin mengembalikan keperawanannya. Aku memandangi 
bercak-bercak darah yang mengotori sprei sambil memeluk tubuh 
Reni yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak 
tangisnya. 

"Maafkan aku, Reni. Aku tidak tahu kalau kamu masih perawan. 
Seharusnya kamu bilang sejak semula...," kataku mencoba 
menghibur. 

Reny hanya diam saja. Dia melepaskan pelukanku dan turun dari 
pembaringan. Dia melangkah gontai kekamar mandi. Sebentar saja 
sudah terdengar suara air yang menghantam lantai didalam kamar 
mandi. Sedangkan aku masih duduk diranjang ini, bersandar pada 
kepala pembaringan. 

Aku menunggu sampai Reni keluar dari kamar mandi dengan tubuh 
terlilit handuk dan rambut yang basah. Aku terus memandanginya 
dengan berbagai perasaan berkecamuk didalam dada. Bagaimanapun 
aku sudah merenggut kegadisannya. Dan itu terjadi tanpa dapat 
dicegah kembali. Reni duduk disisi pembaringan sambil 
mengeringkan rambutnya dengan handuk lain. 

Aku memeluk pinggangnya, dan menciumi punggungnya yang putih 
dan halus. Reni menggeliat sedikit, tapi tidk menolak ketika 
aku membawanya kembali berbaring diatas ranjang. Gairahku 
kembali bangkit saat handuk yang melilit tubuhnya terlepas dan 
terbentang pemandangan yang begitu menggairahkan datang dari 
keindahan kedua belah payudaranya yang kencang dan montok, 
serta keindahan dari bulu-bulu halus tipis yang menghiasi 
disekitar vaginanya. 

Dan secepat kilat aku kembali menghujani tubunya dengan 
kecupan-kecupan yang membangkitkan gairahnya. Reni merintih 
tertahan, menahan gejolak gairahnya yang mendadak saja terusik 
kembali. 

"Pelan-pelan, Omm. Perih....," rintih Reni tertahan, saat aku 
mulai kembali mendobrak benteng pagarayunya untuk yang kedua 
kalinya. Renny menyeringai dan merintih tertahan sambil 
mengigit-gigit bibirnya sendiri, saat aku sudah mulai 
menggerak-gerakan pinggulku dengan irama yang tetap dan 
teratur. 

Perlahan tapi pasti, Reni mulai mengimbangi gerakan tubuhku. 
Sementara gerakan-gerakan yang kulakukan semakin liar dan tak 
terkendali. Beberapa kali Reni memekik tertahan dengan tubuh 
terguncang dan menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks 
ribuan volt. Kali ini Reni mencapai puncak orgasme yang 
mungkin pertama kali baru dirasakannya. Tubuhnya langsung 
lunglai dipembaringan, dan aku merasakan denyutan-denyutan 
lembut dari dalam vaginanya, merasakan kenikmatan 
denyut-denyut vagina Reni, membuat aku hilang kontrol dan 
tidak mampu menahan lagi permainan ini.. hingga akhirnya aku 
merasakan kejatan-kejatan hebat disertai kenikmatan luar biasa 
saat cairan spermaku muncrat berhamburan didalam liang vagina 
Renny. Akupun akhirnya rebah tak bertenaga dan tidur 
berpelukan dengan Reni malam itu.

TAMAT 

 

Cerita seks erotis dewasa seperti diatas bisa anda dapatkan rutin dan akan bisa dikirim terus ke mail box atau email anda jika anda bergabung menjadi member atau anggota milis http://groups.yahoo.com/group/cerita_seks_erotis. Makanya JOIN GRATIS sekarang juga !!


Copyleft © 2006 by cerita_seks_erotis@yahoogroups.com 

Powered by Klikabadi
Isi dan desain Web oleh : cerita_seks_erotis@yahoogroups.com