Gairah Asmara  - Kumpulan kisah seks & asmara khusus dewasa -    gairah asmara

Warning

Situs ini merupakan situs yang berisikan kumpulan cerita khusus DEWASA, hanya anda yang berusia minimal 18 tahun yang boleh mengunjunginya. Kami tidak bertanggung jawab jika terjadi "efek samping" kepada para pembaca

 

Link Favorit

- Kamasutra
- Gadis seksi
- Goyang erotis
- Foto hot artis
- Cewek bugi
l

 

.

 

Gairah Asmara Web mrpk situs khusus dewasa yg berisi koleksi cerita seks, kisah erotis, kencan kilat, pengalaman seks, keperawanan, keperjakaan, cerita anak smu, cerita saru, asmaragama, kamasutra, tips seks, seni bercinta, kisah tante,  tante girang, kisah gigolo,  telanjang, bugil, foto seksi, gadis, gadis seksi, cewek bugil,  artis bugil,  abg telanjang,  ciblek,  anak smu, model foto, artis erotis, wanita cantik, ayam kampus, wts, cewek panggilan,  gigolo, kencan,  pesta seks, maniak seks, vcd bf,  film biru, blue film, model telanjang, playboy indonesia, brondong, cerita waria, senggama, 17 tahun, pembantu genit seksi, erotisme,  perkosaan,  gadis perawan, virgin, payudara,  toket,  memek,  paha, buah dada,  payudara,  puting susu,  cerita panas, blogkep, vagina,  penis, klitoris,  bugil,  ML,  Abg smu,  erotis,  orgasme. Khusus di peruntukkan untuk anda yg berumur 18th keatas atau yg sudah menikah.

cewek seksi erotis

Judul : Belenggu Rindu Yang Tertahan 
Oleh : Tak Tahulah
Email : entah@siapajuga.co.id
Foto : by Model ( Karen Inchinose)
Keterangan : Model atau foto tidak ada hubungannya dengan cerita yang ada. Hanya ilustrasi atau gambar pemanis belaka. Jika anda punya kisah seks erotis, kisah ml atau khayalan erotis yg ingin anda ceritakan silahkan kirim ke cerita_seks_erotis@yahoogroups.com 

Daftar isi Gairah Asmara, Klik Disini !!


Judul : Belenggu Rindu Yang Tertahan 

Siang itu di sebuah rumah yang cukup asri, seorang gadis yang 
berambut panjang terurai dengan raut wajah yang manis terlihat 
sedang menanti kedatangan seseorang. Tiba-tiba datang seorang 
pemuda yang mengenakan kaos biru di padu dengan jeans warna 
serupa. Dia berjalan menuju kerumah gadis yang sedang asyik 
duduk di depan rumahnya, si gadis sesekali mengawasi depan 
rumahnya kalau-kalau yang di tunggu sudah datang atau belum. 
Dengan senyum yang manis kemudian gadis itu menyapa sang 
pemuda yang kelihatan rapi, harum dan segar siang itu. 

"Hallo Mas Adietya sayang..." sapanya dengan panggilan khas 
yang mesra ke padaku. 
"Hallo juga... Sayang," balasku pendek. 
"Sudah lama yah nunggunya," lanjutku lagi. 
Antara aku dan si gadis memang terlihat mesra di setiap 
kesempatan apa aja. Baik itu melalui panggilan ataupun sikap 
terhadap masing-masing. Seperti halnya siang itu, yang 
kebetulan keadaan di rumah sang gadis nampaknya sedang sepi, 
dia bilang ortunya lagi ke rumah saudaranya yang pulangnya 
nanti sore. 
Dengan masih menyimpan rasa rindu yang tertahan, aku memeluk 
gadis pujaanku dengan mesra, sambil membisikan kata. 
"Adiet kangen banget nih sayang," bisikku di telinga nya 
sambil mencumbu daun telinganya. 
"aku juga kangen Mas sayang..." jawabnya pelan. 
Kemudian kita terlibat perbincangan sesaat, yang selanjutnya 
aku merengkuh bahu si gadis dan mengajaknya masuk ke dalam 
ruangan tamu. Di sofa kita duduk sangat dekat sekali, 
sampai-sampai kita bisa merasakan hembusan nafas 
masing-masing, saat kita bertatapan wajah. 

"Kamu cantik sekali siang ini sayang..." kataku lembut. 
Sembari tanganku meremas kedua tangannya dan kemudian aku 
lanjutkan untuk menarik tubuhnya lebih rapat. Si gadis tak 
menjawab hanya tersipu raut wajahnya, yang di ekspresikan 
dengan memelukku erat. Tanganku kemudian memegang kedua 
pipinya dan tak lama bibirku sudah mengulum bibirnya yang 
terbuka sedikit dan bentuknya yang ranum, sembari dia 
memejamkan kedua bola matanya. 
Lidahku bermain di rongga mulutnya untuk memberikan perasaan 
yang membuat nya mendesah sesaat setelahnya. Di balik 
punggungnya jemari tanganku dengan lembut masuk ke dalam kaos 
warna putihnya dan mencoba membuka kaitan bra dari belakang 
punggungnya. Dengan dua kali gerakan, terbukalah kaitan bra 
hitamnya yang berukuran 36b itu. 

Jemari tanganku langsung mengelus tepian payudaranya yang 
begitu kenyal dan menggairahkan itu. Dan tak lama setelah itu 
jariku sudah memilin putingnya yang mulai keras, yang 
nampaknya dia mulai menikmati dan sudah terangsang diiringi 
dengan desahannya yang sensual. 
"Ohhh... Mas sayang..." desahnya lembut. 
Sambil memilin, bibirku tak lepas dari bibirnya dan menyeruak 
lebih ke dalam yang sesekali mulutku menghisap lidahnya keluar 
masuk. Selanjutnya dengan gerakan pelan aku membuka kaos 
putihnya dan langsung mulutku menelusuri payudaranya dan 
berakhir di putingnya yang menonjol kecil. Aku menjulurkan 
lidahku tepat di ujung payudaranya, yang membuat dia 
menggelinjang dan mendesah kembali. 
"Ohh... Mas sayang... Enak sekali." 

Sesaat aku menghentikan cumbuanku kepadanya dan memegang kedua 
pipinya kembali sambil membisikkan kata. 
"Sayang... Payudara kamu sungguh indah bentukya," bisikku 
lirih di telinganya. 
Sang gadis hanya mengulum senyumnya yang manis sembari kembali 
memelukku mesra. Dengan mesra aku mengajak si gadis berjalan 
ke arah kamarnya yang lumayan besar dan bersih. Layaknya kamar 
seorang gadis yang tertata rapi dan aroma segar wangi 
bunga-bunga yang ada ditaman depan kamarnya terhirup olehku 
saat memasukinya. 
Tak berselang lama kemudian, aku mengangkat tubuh sexy sang 
gadis dan meletakkannya di atas meja belajar yang ada di 
kamarnya. Sang gadis masih mengenakan celana jeansnya, kecuali 
bagian atasnya yang sudah terbuka saat kita berasyik masyuk di 
ruang tamu. Perlahan aku memeluk tubuh sang gadis kembali, 
yang aku lanjutkan dengan menjelajahi leher jenjangnya dengan 
lembut. 

Bibirku mencumbui setiap senti permukaan kulitnya dan 
berpindah sesaat ketika lidahku mencapai belakang telinganya 
dan membuat tubuh sang gadis kembali bergetar pelan. Desahan 
dan getaran tubuhnya menandakan kalau sang gadis sudah sangat 
terangsang oleh setiap cumbuanku. Tanganku tak tinggal diam 
sementara bibirku mencumbui setiap titik sensitif yang ada di 
tubuh sang gadis. Jemariku mulai mengarah kebawah menuju 
celana jeans nya dan tanpa kesulitan aku menurunkan resliting 
celananya yang nampak olehku pinggiran celana dalam warna 
hitamnya yang sexy. 
Kemudian aku melemparkan celana jeansnya ke lantai dan 
seketika tanganku dengan lembut merengkuh bongkahan pantatnya 
yang padat berisi. Aku mengelus kedua bongkahannya pelan dan 
sesekali jariku menyelip di antara tepian celana dalamnya yag 
membuat bibirnya kembali bergetar mendesah lirih. 

"Oh... Mas sayang..." desahnya parau. 
Bibirku yang sejak tadi bermain di atas, kemudian berpindah 
setelah aku merasakan cukup untuk merangsangnya di bagian itu. 
Lidahku menjulur lembut ketika mencapai permukaan kulit 
perutnya yang berakhir di pusarnya dan bermain sejenak yang 
mengakibatkan tubuhnya menggelinjang kedepan. 
"Ssshhh..." desisnya lirih. 
Perlahan kemudian aku mulai menurunkan celana dalamnya dan aku 
membiarkan menggantung di lututnya yang sexy. Kembali aku 
melanjutkan cumbuan yang mengarah ke tepian pangkal pahanya 
dengan lembut dan sesekali aku mendengar sang gadis mendesah 
lagi. Aku mencium aroma khas setelah lidahku mencapai bukitnya 
yang berbulu hitam dan lebat sekali, namun cukup terawat 
terlihat olehku sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang 
menyerupai garis segitiga. 

Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir luar vaginanya 
dengan memutar ujung lidahku lembut. Kemudian aku lanjutkan 
dengan menjulurkan lebih ke dalam lagi untuk mencapai bibir 
dalamnya yang sudah sangat basah oleh lendir kenikmatan yang 
di keluarkan dari lubang vaginanya. Tubuh sang gadis 
mengelinjang perlahan bersamaan dengan tersentuhnya benjolan 
kecil di atas vagina miliknya oleh ujung lidahku. 
"Ohhh... Mas sayang" jeritnya tertahan. 
"Aku nggak kuat Mas..." tambahnya lirih. 
Yang aku lanjutkan dengan menghentikan tindakanku sesaat. Aku 
menurunkan tubuh sang gadis dari atas meja, kemudian aku 
berdiri tepat di hadapanya yang sudah berjongkok sambil 
menatap penisku yang sudah berdiri tegang sekali. 
Dengan gerakan lincah bibir sang gadis langsung mengulum 
kepala penisku dengan lembut dan memutar lidahnya di dalam 
mulutnya yang mungil dan memilin kepala penisku yang 
mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika menerima semua 
gerakan erotis mulai dari jemari tangannya yang lembut 
mengelus batang penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah 
menelusuri buah zakarku. 
"Ohhh... Sayang" desahku pelan. 

Rambutnya yang hitam panjang ku remas sebagai expresi dari 
kenikmatan yang mengalir di sekujur tubuhku. Setelah beberapa 
saat sang gadis menjelajahi organ sensitifku, aku merengkuh 
bahunya serta memintanya berdiri dan kembali aku mendudukkan 
pantatnya yang padat berisi di tepian meja sementara salah 
satu kaki jenjangnya menjuntai ke lantai. 
Dengan gerakan lembut aku mengangkat paha kirinya dan bertumpu 
pada lenganku, di saat selanjutnya tangan kiriku memegang 
batang penisku yang sudah sangat tegang sekali menahan 
rangsangan yang menggelora dan mengarahkannya tepat di bibir 
vaginanya yang sudah basah oleh lendir birahi. Pada saat 
bersamaan ujung telunjukku juga mengelus belahan antara anus 
dan bibir bawah vaginyanya. 
"Oh... Mas sayang... Please... Aku enggak kuat" jeritnya 
lirih. 
Aku masih belum merespon atas jeritan lirihnya, sebaliknya aku 
menundukkan kepala untuk kembali menjilati kedua payudaranya 
bergantian dan berakhir di puting payudara yang sebelah kiri. 
Gerakanku membuatnya menggelinjang dan semakin keras 
desahannya terdengar. 
"Ohhh... Mas sayang... Sekarang yah" pintanya lirih, dengan 
mata yang sayup penuh nafsu. 
Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat di belahan 
vaginanya dan mendorongnya lembut. 
"Sleppp..." irama yang di timbulkan ketika penisku sudah 
menyeruak bibir vaginanya. 
Kembali bibir sang gadis mengeluarkan desahan sexynya. 
"Hekkk... Mmm..." gumamnya lirih. 

Setengah dari batang penisku sudah masuk ke dalam vaginanya, 
yang aku padukan dengan gerakan bibirku mengulum bibirnya yang 
ranum serta memilin dan memutar ujung lidahnya lembut. Untuk 
menambah kenikmatan buat dirinya, aku mulai memajukan sedikit 
demi sedikit sisa batang penisku ke rongga vaginanya yang 
paling dalam dan aku mengarahkan ujung penisku menyentuh 
G-spotnya. Mulut sang gadis menggumam lirih karena mulutku 
juga masih mengulum bibirnya. 
"Mmm... Mmm" gumamnya. 
Sambil menahan nikmat, tangan sang gadis menyentuh buah 
zakarku dan memijitnya lembut yang membuat tubuhku ikut 
mengelinjang menahan kenikmatan yang sama. Pinggulku membuat 
gerakan maju mundur untuk kesekian kalinya dan sepertinya sang 
gadis akan mendapatkan orgasme pertamanya ditandai dengan 
gerakan tangannya yang merengkuh bahuku erat dan menggigit 
bibir bawahnya lirih. 
"Ohhh... Mas sayanggg..." jeritnya bergetar. 
Bersamaan dengan aliran hangat yang kurasakan di dalam, rongga 
vaginanya menjepit erat batang penisku. Tangannya merengkuh 
bongkahan pantatku serta menariknya lebih erat lagi. Tak lama 
berselang sang gadis kemudian tersenyum manis dan mengecup 
bibirku kembali sambil mengucapkan kata. 
"Thanks yah... Mas sayang"ucapnya mesra. Aku membalasnya dengan memberikan senyum dan mengatakan. 
"Aku bahagia... kalau sayang bisa menikmati semua ini" ucapku 
kemudian. 
Hanya beberapa saat setelah sang gadis mendapatkan orgasmenya, 
aku membalikkan tubuhnya membelakangiku sembari kedua tanganya 
berpegang pada pingiran meja. Dengan pelan kutarik pinggangnya 
sambil memintanya menunduk, maka nampaklah di depanku 
bongkahan pantatnya yang sexy dengan belahan vaginanya yang 
menggairahkan. 

Perlahan aku memajukan tubuhku sambil memegang batang penisku 
dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya, sementara kaki 
kananku mengeser kaki kanannya untuk membuka pahanya sedikit 
melebar. Dengan gerakan mantap penisku menyeruak sedikit demi 
sedikit membelah vaginanya lembut. 
"Sleppp..." masuklah setengah batang penisku ke dalam rongga 
vaginanya. 
"Sss..." sang gadis mendesah menerima desakan penisku. 
Tanganku perlahan meremas payudaranya dari belakang mulai dari 
yang sebelah kiri dan dilanjutkan dengan yang sebelah kanan 
secara bergantian. Sementara pinggulku memulai gerakan maju 
mundur untuk kembali menyeruak rongga vaginanya lebih dalam. 
Posisi ini menimbulkan sensasi tersendiri dimana seluruh 
batang penisku dapat menyentuh G-spotnya, sementara tanganku 
dengan bebas menjelajahi seluruh organ sensitifnya mulai dari 
kedua payudara berikut putingnya dan belahan anus dan bagian 
tubuh lainnya. 

"Ohhh... Mas sayang" desahnya. 
Ketika ujung jemariku menyentuh lubang anusnya sambil aku 
berkonsentrasi memaju mundurkan penisku. Setelah cukup 
beberapa saat aku menggerakan pinggulku memompa belahan 
vaginanya. Dengan gerakan lembut aku menarik wajahnya 
mendekat, masih dalam posisi membelakangiku aku mengulum 
bibirnya dan meremas kedua payudaranya lembut. 
"Sayang aku mau keluar nih," bisiku lirih. 
"Ohhh... Mas sayang aku juga mau" sahutnya pelan. 
Aku mempercepat gerakanku memompa vaginanya dari belakang 
tanpa melepas ciumanku di bibirnya dan remasan ku di kedua 
payudaranya. Pada saat terakhir aku mencengkeram kedua 
pinggulnya erat dan memajukan penisku lebih dalam. 
"Creeettt... Ohhh... Sayang," jeritku kemudian. 
Menyemburlah spermaku yang cukup banyak ke dalam rongga 
vaginanya dan beberapa tetes meleleh keluar mengalir di kedua 
pahanya. Untuk beberapa saat aku mendiamkan kejadian ini 
sampai akhirnya penisku mengecil dengan sendirinya di dalam 
vaginanya yang telah memberikan kenikmatan yang tak bisa aku 
ungkapkan. 
Demikianlah rasa rinduku terhadap kekasihku setelah beberapa 
lamanya tidak saling bertemu.

TAMAT 

 

Cerita seks erotis dewasa seperti diatas bisa anda dapatkan rutin dan akan bisa dikirim terus ke mail box atau email anda jika anda bergabung menjadi member milis http://groups.yahoo.com/group/cerita_seks_erotis

Makanya JOIN GRATIS sekarang juga !!


Copyleft © 2006 by cerita_seks_erotis@yahoogroups.com 

Powered by Klikabadi
Isi dan desain Web : cerita_seks_erotis@yahoogroups.com