Gairah Asmara  - Kumpulan kisah seks & asmara khusus dewasa -    gairah asmara

Warning

Situs ini merupakan situs yang berisikan kumpulan cerita khusus DEWASA, hanya anda yang berusia minimal 18 tahun yang boleh mengunjunginya. Kami tidak bertanggung jawab jika terjadi "efek samping" kepada para pembaca

 

Link Favorit

- Kamasutra
- Gadis seksi
- Goyang erotis
- Foto hot artis
- Cewek bugi
l

 

.

 

Gairah Asmara Web mrpk situs khusus dewasa yg berisi koleksi cerita seks, kisah erotis, kencan kilat, pengalaman seks, keperawanan, keperjakaan, cerita anak smu, cerita saru, asmaragama, kamasutra, tips seks, seni bercinta, kisah tante, tante girang, kisah gigolo, telanjang, bugil, foto seksi, gadis, gadis seksi, cewek bugil, artis bugil, abg telanjang, abg bispak, ciblek, anak smu, model foto, artis erotis, wanita cantik, ayam kampus, wts, cewek panggilan,  gigolo, kencan seks,  pesta seks, maniak seks, vcd bf, film biru, blue film, model telanjang, playboy indonesia, brondong, cerita waria, senggama, 17 tahun, pembantu genit seksi, erotisme, perkosaan, gadis perawan, virgin, payudara, toket, memek, paha, buah dada, payudara, puting susu, cerita panas, blogkep, vagina, penis, klitoris, bugil, ML, indonesia, abg, erotis, seks, cantik, orgasme. Khusus di peruntukkan untuk anda yg berumur 18th keatas atau yg sudah menikah.

cewek seksi erotis

Judul : Malam Ultah Dewi  
Oleh : Tak Tahulah
Email : entah@siapajuga.co.id
Foto : by Model ( Karen Inchinose)
Keterangan : Model atau foto tidak ada hubungannya dengan cerita yang ada. Hanya ilustrasi atau gambar pemanis belaka. Jika anda punya kisah seks erotis, kisah ml atau khayalan erotis yg ingin anda ceritakan silahkan kirim ke
cerita_seks_erotis@yahoogroups.com 

Daftar isi Gairah Asmara, Klik Disini !!


Judul : Malam Ultah Dewi 

Hari ini hari Sabtu di bulan Juli. Hari jadinya Dewi. Dewi dan 
aku telah menjadi pasangan sejak 8 bulan. Dewi itu anaknya 
PD,ceria dan spontan blak-blakan, meskipun kadang dia bisa 
judes sekali tetapi dia jujur terhadap lawan bicaranya, selalu 
berbicara sesuai dengan keadaan hatinya. Dewi tidak memiliki 
wajah cantik seperti bintang-bintang film layaknya, tetapi dia 
memiliki senyum yang bila orang melihatnya mampu mengeluarkan 
perasaan yang nyaman bagi kita-kita . Buatku dia adalah yang 
terseksi. Hari ini telah kurencanakan sejak beberapa minggu 
yang lalu. Aku berniat memberikan sesuatu yang spesial yang 
tak dapat terlupakan begitu saja. Hari telah larut, matahari 
mulai terbenam, dan aku mempersiapkan diri untuk menjemput 
Dewiku. Dewi telah tahu kalau aku akan mengajaknya keluar 
makan malam, tetapi dia belum tahu kemanakah kita akan pergi.

Jam menunjukkan pukul tujuh kurang seperempat ketika aku 
sampai di rumahnya. Aku memencet bel rumahnya. Tidak lama 
kemudian keluarlah Dewi dengan senyumnya yg menawan, memakai 
rok terusan tidak berlengan berwarna biru muda. Dia 
berlari-lari kecil sambil memakai jaket jeans. Di balik 
tubuhku telah kusiapkan setangkai mawar berwarna merah, dan 
ketika dia berdiri di hadapanku, kuberikan padanya sambil 
mengucapkan selamat dan memberikan ciuman kecil di pinggir 
bibir kirinya. Sekilas dia tersipu, tetapi dari pancaran 
matanya menyorotkan hatinya yg senang. Aku membukakan pintu 
mobil dan mempersilakannya masuk. Setelah itu kita mulai 
jalan. Sepanjang jalanan kami bercanda ria, sambil tak lupa 
kusinggung penampilannya yg anggun sekali hari ini. Dan Dewi 
pun tahu sekali bagaimana merespon sikapku ini terhadapnya. 
Dia bersikap manja sekali terhadapku, yg bisa membuat hatiku 
senang, menimbulkan perasaan suka yg dalam terhadapnya.

Akhirnya setelah menyetir setengah jam, sampailah kami di 
tempat tujuan. Dewi sekilas rada terkejut setelah melihat 
tempat tujuan kami, karena bukan fancy restaurant ato hotel 
mewah yg menyambut kami, melainkan sebuah kedai di pinggiran 
jalan. Tetapi Dewi tidak menampakkan ekspresi kecewa sama 
sekali karena kedai tersebut adalah kedai soto kudus, makanan 
favoritnya Dewi. Kamipun jalan masuk kedalam kedai tersebut 
dan mulai memesan makanan.

Kami duduk saling berhadap-hadapan, sambil tertawa-tawa kecil, 
kamipun terus mengobrol lalu lalang menunggu datangnya 
makanan. Selama mengobrol itu aku sekali-kali memegang 
tangannya dan mengelus-elusnya sambil kucium kecil 
sekali-kali, sedangkan Dewi sambil tertawa kecil berusaha 
menarik-narik tangannya dan berkata, " aihh, malu ah ". Akupun 
hanya tertawa saja sambil melepas tangannya dan di bawah meja 
aku mulai melepaskan sepatuku tanpa sepengetahuannya dan mulai 
memainkan jari-jari kakiku di betisnya yg ramping dan putih 
itu. Ahh dia terkejut sedikit, tetapi cepat menanggapi 
situasi, tak lama kemudian dia pun ikut memainkan kakinya ke 
kakiku. Tetapi permainan kami tiba-tiba terhenti dengan 
datangnya makanan yg kami pesan. Kamipun mulai menikmati 
kehangatan makan untuk menutupi dinginnya malam. Aku 
menyuapinya sekali-kali dan Dewipun membalasnya.

Malam itu seakan-akan milik kami berdua saja. Tak lama 
kemudian aku pamit dengannya untuk keluar sebentar saja. Tak 
lama kemudian aku kembali dengan seorang pengamen. Pengamen 
itu tersenyum kepada Dewi dan mengucapkan selamat Ulang Tahun 
dan mulai menyanyikan satu lagu yg khusus telah kuminta dari 
pengamen tersebut. Lagu dari Memes yg judulnya 'Terlanjur 
Sayang'. Sedangkan Dewi terlihat di pipinya merekah noda-noda 
merah tersipu, sambil tersenyum. Malampun semakin bertambah 
hangat untuk kita berdua. Selesai bersantap malam, kamipun 
beranjak keluar. Tetapi malam belom berakhir bagi kami. Aku 
menyetir lagi ke tempat tujuan berikutnya. Mobil mulai 
menggelinding meninggalkan kedai tersebut ke arah kota. 
Sepanjang perjalanan kami saling bercanda ria dan bermesraan. 
Setiap perhentian di lampu merah kita gunakan untuk berciuman 
dengan lembut. Akhirnya sampai di tujuan, di sebuah hotel di 
tengah kota. Dewi tidak terlihat terkejut sama sekali, karena 
kami memang sering menghabiskan waktu berduaan di hotel, 
dimana kami merasa mendapatkan cukup privacy.

Setelah mendapatkan kunci, kami naik ke atas menggunakan lift. 
Sesampainya di kamar dewi langsung menyerbuku dengan 
menggebu-gebu, merangkul dan menciumi bibirku. tetapi aku 
menahannya, karena masih ada sesuatu yg ingin kuberikan kepada 
Dewi, yaitu hadiah HUTnya. Aku mengeluarkan kotak kecil 
berwarna biru dan berkata " Happy Birthday Sweetheart". Dewi 
membuka kotak itu dengan hati-hati, setelah melihatnya, 
terlihat matanya memancarkan sinar,"thanks honey" dan 
merangkulku sambil menciumi bibirku dengan menggigit-gigit 
kecil. Aku berbisik padanya " di coba donk sayang".

Sambil berjalan ke arah cermin, Dewi melepaskan jaket jeansnya 
dan langsung mencoba anting-anting baru pemberianku. Aku 
mengamatinya dengan seksama dan mendekati perlahan-lahan dari 
belakang. Aku memeluk Dewi, tanganku menampik rambut Dewi ke 
arah kiri dan mulai menciumi lehernya yg jenjang. Kumainkan 
bibirku di bagian kanan lehernya, dengan sekali-kali kusentuh 
dengan ujung lidah dan ku hisap-isap, sementara tanganku mulai 
mengusap-usap paha Dewi, menarik roknya agak keatas. Dewi 
sendiri hanya mendesah-desah kecil. Jilatanku berpindah 
ketelinganya di sebelah kanan dan tanganku berusaha membuka 
ritsleting bajunya. Jatuhlah bajunya ke lantai, kupeluk Dewiku 
yg hanya berbalut pakainan dalam dari belakang. Tiba-tiba Dewi 
membalik dan memelukku erat-erat sambil menciumi bibirku 
dengan ganas. Kami saling berpagutan, ku melahap bibir atas 
Dewi, dan dewi melahap bibir bawahku, bergantian. Lidah kami 
berputar-putar didalam mulut. Ciuman berpindah keleher 
masing-masing dengan di selingi gigitan-gigitan kecil.

Tangan dewi mulai membuka kemejaku dan mengusap-usap dadaku. 
Tanganku mulai menurun dari pinggang ke lekuk tubuhnya yg 
berikut. Kurasakan kain tipis di pantatnya, satu jariku masuk. 
Dua jari, dan tanganku berada di dalam celana dalamnya 
mengelus-elus kurvanya yg halus. Kumainkan jariku di antara 
belahan pantatnya. Dewi mulai menurun dan menghisap-isap 
putingku, memainkan lidahnya di sekitar perutku, "ahhh" , 
tanganku berusaha mencari kaitan BHnya di punggung, sedangkan 
dewi sudah berhasil menurunkan celanaku. Kami hanya tinggal 
bercelana dalam. Aku mengangkat Dewi lagi dan memegangi kedua 
tangannya ke atas dengan tangan kiriku sambil bersenderan di 
dinding, aku memagut bibirnya lagi yg merah merekah. Tangan 
kananku mengusap-usap lembut dadanya yg polos bersih. Sambil 
tidak melepaskan pagutan, perlahan-lahan kami beranjak ke arah 
ranjang dan membaringkan Dewiku. Aku melepaskan celananya. Ah, 
pemandangan yg tak akan kulupakan. Akupun melepaskan celanaku 
dan mulai menciumi Dewi lagi sambil berbisik " malam ini aku 
akan memanjakanmu, my princess".

Dewi diam menatapku dan mebelai lembut rambutku " aku sayang 
kamu Roy". Akupun menatapnya balik dengan lembut dan berkata, 
" aku mao supaya malem ini kamu tidak membantah apa yg aku 
kata, aku masih ada sesuatu untukmu." "Ohh apa itu Roy ?". " 
ssstttt" kataku sembari menutup mulutnya yg mungil dengan dua 
jariku. Aku berdiri dan mengambil kain hitam yg telah 
kusiapkan dari rumah. Kemudian aku duduk di samping dewi 
sambil berkata, " aku akan menutup matamu sayang " " ah tapi , 
apaan sih kok tutup-tutup segala " protes Dewi. " Tenang 
honey, just trust me, OK " kataku sambil mengecup keningnya. 
Dewipun menatapku lagi dan mengangguk setuju.

Aku menutup mata Dewi dengan kain hitam tersebut. Dengan 
perlahan aku membaringkan tubuh Dewi lagi, namun berbalik 
telungkup sekarang, Dewi hanya menuruti saja dengan pasrah. 
Lalu aku mulai membelai rambutnya dan menciumi lehernya dari 
belakang, menggigit-gigit cuping telinganya. Lidahku 
menjalar-jalar di punggungnya Dewi tepat di belahannya. Aku 
menyentuh punggungnya dengan lembut menggunakan jari-jari 
tanganku saja, perlahan dari pundak sampe kebelakang lutut. 
Lidahku bermain-main sekarang di belahan tubuh kiri Dewi, di 
bawah lengannya. Naik turun. Dewi tidak bersuara sedikitpun, 
hanya sekali-kali terdengar lenguhannya. Jari-jariku mulai 
bermain-main di belahan pantatnya sambil sekali-kali 
kuturunkan hingga pangkal paha, dimana aku merasakan sesuatu 
yg hangat dan lembab. Kumainkan jariku bergantian dengan 
lidahku di belahan pantatnya dan sedikit intensif di dekat 
bagian anusnya.

Kemudian tanganku merayap turun lagi ke dalam pahanya bagian 
dalam bergantian ku elus dengan jari dan telapak tangan, 
sambil kucium dan jilat bagian belakang pahanya dan bagian 
belakang lututnya. Aku memindahkan permainanku ke bawah dimana 
aku mulai menghisap-isap jari-jari kakinya dengan perlahan dan 
hanya menggunakan bibir, turun ke telapak kakinya yg buberikan 
ujung-ujung lidahku. Kemudian aku berbalik lagi kembali ke 
pantatnya dimana aku memainkan kepala penisku di bulatan 
pantatnya, kemudian berpindah di belahannya, ku gesek-gesekan 
dengan perlahan, tiba-tiba dengan cepat, dan perlahan lagi, 
sambil ku tiduri Dewi dari atas.

Terdenger suara desahan Dewi semakin mengeraslidahku yg kubuat 
melingkar-lingkar dari leher kanannya ke kiri, dimana tepat di 
tengah-tengah lehernya aku melahap, " eehh, nnggg, Roy ayo 
Roy, ehmmmm ". Aku membalikkan tubuh Dewi, sehingga dia 
sekarang berbaring terlentang masih dengan mata tertutup. 
Akupun mulai menciuminya lagi. Kugigit-gigit bibirnya yg merah 
muda itu sambil menahan tangannya yg ingin memelukku. Dengan 
tangan kiriku menahan kedua tangan Dewi di atas kepalanya, aku 
melanjutkan ciumanku di bibirnya, sambil sekali-kali aku 
tarik, membuat Dewi mengangkat-angkat kepalanya seakan hendak 
mengejar bibirku, tetapi tertahan oleh tanganku dan tutup 
matanya.

Aku menciuminya lagi dan menariknya lagi. " Ahhh Roy, kok kamu 
gitu sih, jangan bikin aku geregetan donk " . Aku melahap 
lehernya yg putih sekarang, lidah-lidahku bergerak bergantian 
dengan kedua bibirku dan kuhisap-hisap dalam dan kuat di 
selingi dengan tarian lidahku di pangkal lehernya. Dewi hanya 
bisa menggelinjang tinggi yg langsung ku sambut dengan ciuman 
lagi di bibirnya. Permainan kuturunkan kebagian dadanya. Aku 
mulai dengan sentuhan halus dengan ujung-ujung jariku yg 
mengelilingi bulatan dadanya, menimbulkan rasa geli yg enak 
sekali.

Bergantian dengan ujung jari, aku mengelus-elus dadanya dengan 
ujung-ujung kuku dan meremasnya dengan tangan penuh, perlahan 
sekali pergerakan tanganku melingkari dadanya yg indah itu. 
Lidahku mulai bergerak-gerak mencari puting susunya yg merekah 
berdiri. Aku menghisapnya bagaikan bayi yg sedang menyusui, 
sekali-kali kugigit-gigit kecil di putingnya, dan memainkan 
ujung-ujung lidah berputaran di sekitar putingnya. Lidahku 
juga turun bermain di belahan antara dua bukit kembar 
tersebut. Berganti ke arah kiri dan kanan tubuhnya. Aku 
menangkat lengan Dewi lagi dan mulai memainkan ujung-ujung 
lidahku lagi di pangkal lengannya berputar di ketiaknya yg 
bersih tak berbulu. Tanganku naik turun di samping tubuhnya 
sebelah kanan dari lengan sampai paha atas. Di perutnya aku 
berhenti melingkar-lingkar dengan lidah di sekitar pusarnya, 
dan memasukan ujung lidahku ke dalamnya, menyodok-nyodok dan 
kuhisap-hisap lembut dengan bibirku. Sementara itu tangan 
kananku mulai bermain di bibir vaginanya yg sudah merekah 
basah. Aku hanya menggesek-gesekan jariku tanpa berusaha 
mengenai klitorisnya. Aku mulai meregangkan paha Dewi, dan 
mulai membuka bibir vaginanya.

Kuberika sentuhan kecil di klitoris dengan ujung lidahku. Dewi 
melenguh lagi sambil memegang kepalaku. Jari tengahku memulai 
menggesek-gesek ujung lubang vaginanya, sementara lidahku 
kuputar-putar di sekitar klitoris Dewi, aku juga 
menghisap-hisap klitorisnya, kutarik dalam-dalam dengan 
hisapanku, sambil jariku menusuk-nusuk masuk dalam vaginanya, 
berputar-putar di dalam merasakan basahnya dan hangatnya 
dinding vaginanya. Jariku seakan-akan menggaruk-garuk dinding 
vaginanya atas bawah sambil aku tetap menghisap-hisap 
klitorisnya, sememntara jempolku kumainkan di antara vagina 
dan anusnya. Dewi berontak bangun " cepat Roy, ayo masukin 
donkkk please". Aku menyambutnya lagi dengan bibirku, kuciumi 
lagi dengan ganasnya, sambil kuselipkan pahaku diantara 
selangkangannya, demikian juga dengan Dewi yg menyelipkan 
salah satu pahanya ke selangkanganku.

Kamipun saling bergesekan, aku merasakan hangat dan lendir di 
paha kananku. Kupeluk Dewi erat-erat. Tetapi dia memberontak 
dengan kuatnya dan menarik tutup matanya. Dewi mendorongku 
dengan kuat ke arah kanan, dan langsung menindihku sambil 
menciumiku dengan ganasnya, tangannya meraih penisku dan di 
arahkan ke vaginanya, dan " ahhhh" kurasakan hangatnya 
kewanitaan Dewi, terasa di sedot-sedot oleh otot-otot vagina 
Dewi. Dewi sekarang berada diatasku dan mengambil kontrol. Dia 
menunggangiku dengan liarnya, mempercepat tempo sambil 
menciumiku dengan ganasnya. Tubuh kami berkeringatan, aku 
meremas-remas dadanya Dewi, kemudian aku memeluk dewi 
erat-erat berusaha setengah duduk menciumi lehernya serta 
memainkan jariku di belahan pantatnya Dewi. Dewi semakin 
mempercepat iramanya dan memelukku erat-erat pula. Tiba-tiba 
aku merasakan sensasi yg luar biasa, sekujur tubuhku 
bergetar,terasa cairan hangat membasahi penisku, memenuhi 
vaginanya. Demikian pula dengan Dewi dia memelukku erat-erat.

Kamipun terdiam, terasa seperti waktu berhenti, gelap, terbuai 
dalam rasa nikmat. Setelah beberapa detik berlalu, kembalilah 
kami ke kesadaran kami, berpelukan di ranjang. aku mengecup 
kening Dewi. " Happy Birthday Honey ".

TAMAT

 

Cerita seks erotis dewasa seperti diatas bisa anda dapatkan rutin dan akan bisa dikirim terus ke mail box atau email anda jika anda bergabung menjadi member milis http://groups.yahoo.com/group/cerita_seks_erotis

Makanya JOIN GRATIS sekarang juga !!


Copyleft © 2006 by cerita_seks_erotis@yahoogroups.com 

Powered by Klikabadi
Isi dan desain Web oleh : cerita_seks_erotis@yahoogroups.com