Gairah Asmara  - Kumpulan kisah seks & asmara khusus dewasa -    gairah asmara

Warning

Situs ini merupakan situs yang berisikan kumpulan cerita khusus DEWASA, hanya anda yang berusia minimal 18 tahun yang boleh mengunjunginya. Kami tidak bertanggung jawab jika terjadi "efek samping" kepada para pembaca

 

Link Favorit

- Kamasutra
- Gadis seksi
- Goyang erotis
- Foto hot artis
- Cewek bugi
l

 

.

 

Gairah Asmara Web mrpk situs khusus dewasa yg berisi koleksi cerita seks, kisah erotis, kencan kilat, pengalaman seks, keperawanan, keperjakaan, cerita anak smu, cerita saru, asmaragama, kamasutra, tips seks, seni bercinta, kisah tante, tante girang, kisah gigolo, telanjang, bugil, foto seksi, gadis, gadis seksi, cewek bugil, artis bugil, abg telanjang, abg bispak, ciblek, anak smu, model foto, artis erotis, wanita cantik, ayam kampus, wts, cewek panggilan,  gigolo, kencan seks,  pesta seks, maniak seks, vcd bf, film biru, blue film, model telanjang, playboy indonesia, brondong, cerita waria, senggama, 17 tahun, pembantu genit seksi, erotisme, perkosaan, gadis perawan, virgin, payudara, toket, memek, paha, buah dada, payudara, puting susu, cerita panas, blogkep, vagina, penis, klitoris, bugil, ML, indonesia, abg, erotis, seks, cantik, orgasme. Khusus di peruntukkan untuk anda yg berumur 18th keatas atau yg sudah menikah.

cewek seksi erotis

Judul : Terbuai Kenikmatan 
Kiriman : Carla Howard
Email : carlaxf@yahoo.xxx
Foto : by Model ( Karen Inchinose)
Keterangan : Model atau foto tidak ada hubungannya dengan cerita yang ada. Hanya ilustrasi atau gambar pemanis belaka. Jika anda punya kisah seks erotis, kisah ml atau khayalan erotis yg ingin anda ceritakan silahkan kirim ke
cerita_seks_erotis@yahoogroups.com 

Daftar isi Gairah Asmara, Klik Disini !!


Judul : Terbuai Kenikmatan

Aku seorang wanita walau belum pernah menikah tapi sempat 
berhubungan intim dengan seorang pria kekasihku beberapa tahun 
yang lalu. Hubungan kami terpaksa berhenti setahun yang lalu 
ketika orang tuanya yang kaya raya tidak menyetujui hubungan 
kami tersebut. Terakhir ku dengan mantan kekasihku itu telah 
menikah dan pindah kekota lain yang tidak ingin kuketahui 
persisnya dimana.

Saat ini umurku 28 tahun dan bekerja sebagai salah satu 
karyawan di perusahaan swasta asing sebagai salah satu staf 
public relation. Gaji yang kuterima cukup lumayan untuk 
tamatan sarjana publikasi, kemampuanku untuk berkomunikasi 
dengan baik dan ramah terhadap siapa saja membuat aku 
dipercaya untuk menghadapi persoalan-persoalan pelik, dan 
menerima tamu-tamu penting.

Suatu hari aku dipanggil oleh big bossku, dia mengeluh karena 
ada inspektor dari kantor pusat di Australia yang datang dan 
nampaknya boss kewalahan menghadapi pertanyaan-pertanyaannya. 
Aku ditugasi untuk menemani tamu tersebut selama di Jakarta. 

Terus terang hatiku agak bergetar ketika pertama kali bertemu 
dengan Steve. Terus terang dia mempunyai sex appeal yang luar 
biasa, matanya tajam, mukanya bersih dan bicaranya jernih 
ditambah pakaiannya yang selalu rapih dan bermerk, termasuk 
wewangian yang digunakan. Mula-mula aku nervous juga di 
buatnya, tetapi setelah lama-lama hubungan kami makin relaks. 
Aku berusaha untuk menyembunyikan ketertarikanku padanya, 
tetapi dia nampak malah sengaja menggodaku. Mula-mula dia ajak 
aku makan beberpa kali sampai aku rileks. Terus satu hari dia 
ajakain aku ke cafe, nemenin dia minum, aku habis dua gelas 
wine kali padahal aku nggak pernah minum. Aku rasanya nggak 
mabuk tapi badan aku rada hangat dan rileks. trs dia ngajakin 
nonton, aku mau aja karena nggak terlalu malam. Karena yang 
nonton sepi, dia bebas rangkul-rangkul aku. Anehnya aku diem 
aja, rasanya nyaman dipelukin dia. Ngeliat aku diem aja dia 
makin berani, mukanya mulai di deketin ke aku tapi aku nolak 
kalo dia mau cium bibir aku. Tapi tambah parah karena yang dia 
cium kuping dan leher aku lama-lama lagi. Padahal itu termasuk 
daerah sensitif. Kelihatannya dia tau aku mulai ser... ser 
an... tangannya mulai turun ke dada aku dari bahu. Tangannya 
lihai banget meskipun dari luar putaran-putaran jarinya mampu 
membuat aku sesak karena buah dadaku mengeras.Tangannya terus 
aku pegang, tapi yang satu ketahan yang lain aktif, dia 
berhasil buka kancing-kancing bajuku bagian atas, tangannya 
muter-muter diatas BHku yang tipis, malu juga rasanya kalau 
dia tahu pentilku keras banget. Bibirnya yang bermain 
dileherku, mulai turun ke bahu, dan.... wah gawat ternyata dia 
sudah menurunkan tali beha dan bajuku sampai ke pinggang, 
bibirnya bermain dia atas behaku, dan sekali rengut buah dada 
kiriku terekspos pada bibirnya.......

Begitu buah dada aku terekspos dia nggak langsung caplok tapi 
pentil aku yang keras disengol-sengol dulu sama hidungnya. 
Napasnya yang hangat aja sudah berhasil membuat putingku makin 
keras. Terus dia ciumin pelan pelan buah dadaku yang 34 C itu 
mula-mula bagian bawah terus melingkar sehingga hampir semua 
bagian buah dadaku dicium lembut olehnya. Belum puas menggoda 
aku lidahnya kemudian mulai menari-nari di atas buah dadaku. 
Aku tak tertahan mulai mendesah. Akhirnya apa yang akau 
khawatirkan terjadi lidahnya mulai menyapu sekitar puting dan 
akhirnya..... akh....... putingku tersapu lidahnya... perlahan 
mula mula, makin lama makin sering dan akhirnya putingku 
dikulumnya. Ketika akau merasa nikmat dia melepaskannya..... 
dan kemudian mulai mengecup dari bagian tepi lagi... perlahan 
mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya putingku. Kali ini 
putingku digigit perlahan sementara lidahnya berputar putar 
menyapu puting itu. Sensasi yang ditimbulkan luar biasa, semua 
keinginanku yang kupendam selama ini serasa terpancing keluar 
dan berontak untuk segera dipuasi.

Melihat aku mendesah di tambah berani. Selain menggigit-gigit 
kecil putingku sembari lidahnya menyapu-nyapu, tangannya mulai 
bermain di lututku. Terus terang aja selama menjanda aku belum 
pernah ML lagi. Perasaan yang kupendam selama ini kelihatannya 
mulai bergolak. Itu membuatku membiarkan tangannya 
menggerayangi lutut dan pahaku. Dia tahu tubuhku merinding 
menahan nikmat, karena kulitku mulai seperti strawbery 
titik-titik. Dengan lihai tangannya mulai mendaki dan kini 
berada diselangkanganku. Dengan lembut dia mengusap-usap 
pangkal pahaku dipinggiran CDku. Hal ini menimbulkan sensasi 
dan nikmat yang luar biasa. Aku tak dapat duduk tenang lagi, 
sebentar bentar menggelinjang. Aku sudah tak dapat lagi 
menyembunyikan kenikmatan yang kualami. Hal ini dia ketahui 
dengan lembabnya CDku. Jarinya yang besar itu akhirnya tak 
mampu kutahan ketika dia memaksa menyelinap dibalik CDku dan 
langsung menemukan clitku. dengan gemulai di amemainkan 
jarinya sehingga aku terpaksa menutup bibirku agar lenguhan 
yang keluar tak terdengar oleh penonton lain. Jarinya lembut 
menyentuh clitku dan gerakannya memutar membuat tubuhkupun 
serasa berputar-putar. Akhirnya pertahananku jebol, cairan 
kental mulai mengalir keluar di vaginaku. dan dia tahu persis 
sehingga dia mengintensifkan serangannya. Akhirnya puncak itu 
datang, kepeluk kepalanya dengan erat dan kuhujamkan bibirku 
ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Dia dengan sabar tetap 
mengelus clitku membuatku bergetar-getar seolah tak berhenti. 
Lubang vaginaku yang basah dimanfaatkan denga baik olehnya. 
Sementara jari jempolnya tetap memainkan clitku, jari 
tengahnya mengorek-ngorek lubangku mensimulasi apa yang dapat 
dilakukan laki-laki terhadap wanita. Aku menggap-menggap 
dibuatnya.

Entah berapa lama dia membuatku seperti itu dan sudah beberapa 
kali aku mengalami orgasme, tapi tidak ada tanda-tanda 
bagaimana dia akan mengakhiri permainan ini. Akhirnya aku yang 
memulai... gila... entah apa yang mendorongku, tanganku tau 
tahu meraba-raba selangkangannya..... disana jemariku 
menemukan gundukan yang mulai mengeras. Begitu tersapu oleh 
belaianku, gundukan itu berubah menjadi batang hangat yang 
mengeras. Entah mengapa aku jadi senang menggodanya, jariku 
terus membelai turun naik sepanjang batang tersebut yang 
menurutku agar luar biasa ukurannya. Secara perlahan batang 
tersebut bertambah panjang dan besar menimbulkan 
getaran-getaran yang membuatku kembali mencapai orgasme. 
Ketika orgasme tanganku secara tak sengaja meremas-remas 
bola-bolanya sehingga dia pun terangsang. Sambil mengecup daun 
telingaku Steve berbisik... shall we... go... Aku tak tau 
harus bagaimana dan menurutinya saja ketika dia menarik 
tanganku bangkit dari tempat duduk dan berjalan mengikutinya 
keluar bioskop melewati mall dan akirnya sampai di lobi sebuah 
hotel yang menyatu dengan bioskop dan mall tersebut. Langkahku 
agak tersendat ketika melewati lobi, tetapi jari tanganku 
tergengam erat padanya dan dia dengan sangat pasti 
menggiringku kerah lift yang mengantarkan kami ke kamar yang 
ternyata telah dipersiapkan sebelumnya olehnya. Di dalam lift 
Steve sempat mencium bibirku dengan lembut seperti mencium 
kekasihnya ini membuat tubuhku bertambah lunglai. Aku tertegun 
berdiri di depan kamar yang telah dibuka pintunya oleh Steve, 
dan dia dengan sopan mempersilahkan aku masuk. Beberapa saat 
aku berdiam di depan pintu bimbang. Melihat kebimbanganku 
Steve tidak memberi kesempatan dianggkatnya tubuhku dengan 
kedua tangannya yang kekar dan dibopongnya kau masuk. Dengan 
cekatan dia menutup dan mengunci pintu. Aku sempat berontak 
tetapi kembali bibirnya melumat bibirku cukup lama dan dalam 
sehingga kenikmatan tak tuntas di bioskop tadi kembali muncul.

Sambil membopong aku Steve terus melumat bibirku dan perlahan 
namun pasti dia berjalan ke rah tempat tidur ukuran king size 
yang ada dalam ruang suite tersebut. Aku agak gelisah melihat 
situasi ini. Steve menyadari hal itu dan tanpa melepaskan 
ciumannya dia menurunkan tubuhku dengan perlahan tepat 
dipinggir ranjang. Kami berhadapan berpandangan sejenak, dia 
tersenyum dan kembali bibirnya mengecup ngecup bibir bawah dan 
atasku bergantian dan berusaha membangkitkan gairahku kembali. 
Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk pinggangku dan 
menarik tubuhku merapat ketubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup 
bibirku, lidahnya merambat diantara dua bibirku yang tanpa 
sadar merekah menyambutnya. Lidah itu begitu lihai bermain 
diantara kedua bibirku mengorek-ngorek lidahku untuk keluar. 
Sapuan lidahnya menimbulkan sensasi-sensasi nikmat yang belum 
pernah kurasakan, sehingga perlahan lidahku dengan malu-malu 
mengikuti gerakan lidahnya mencari dan mengikuti kemana 
lidahnya pergi. Dan ketika lidahku menjulur memasuki mulutnya 
dengan sigap dia mengulumnya dengan lembut, dan menjepit 
lidahku diantara lidah dan langit-langit. Tubuhku menggeliat 
menahan nikmat yang timbul. Aku merasa melayang tak berpijak, 
pengaruh minuman juga menambah aku kehilangan kontrol. Pada 
saat itulah aku merasa Steve membuka kancing-kancing gaun 
malamku yang terletak dipunggung. Tubuhku sedikit menggigil 
ketika, angin dingin dari mesin AC menerpa tubuhku yang 
perlahan-lahan terbuka ketika Steve berhasil melorotkan gaun 
malamku kelantai. Aku membuka mataku perlahan-lahan dan 
kulihat Steve sedang menatap tubuhku dengan tajam. Dia nampak 
tertegun melihat tubuh mulusku yang hanya terbungkus pakaian 
dalam yang ketat. Sorotoan matanya yang tajam menyapu 
bagian-bagian tubuhku secara perlahan. Pandangannya agak lama 
berhenti pada bagian dadaku yang membusung. BH ku yang 
berukuran 34 D memang hampir tak sanggup menampung bongkahan 
dadaku, sehingga menampilkan pemandangan yang mengundang 
syahwat lelaki. Tatapan matanya cukup membuat tubuhku hangat, 
dan dalam hati kecilku ada perasaan senang dan bangga 
dipandangi lelaki dengan tatapan penuh kekaguman. Aku terseret 
maju ketika lengan Steve kembali merangkul pinggangku yang 
ramping dan menariknya merapat ketubuhnya. Tanganku terkulai 
lemas ketika sambil memelukku Steve mengecup bagian-bagian 
leherku sambil tak henti-hentinya membisikan pujian-pujian 
akan kecantikan bagian-bagian tubuhku.

Akhirnya kecupannya sampai di daerah telingaku dan lidahnya 
secara lembut menyapu bagian belakang telingaku. Aku 
menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil 
lepas dari kedua bibirku. Steve telah menyerang salah satu 
daerah sensitifku, dan dia tau itu sehingga hal itu 
dilakukannya berkali-kali. Dengan sangat mempesona Steve 
berbisik bahwa dia ingin menghabiskan malam ini dengan 
bercinta denganku, dan di amemohon agar aku tak menolaknya, 
kemudia bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku 
hingga pangkal leherku. Aku tak sanggup menjawab, tubuhku 
terasa ringan, tanpa sadar tanganku kulingkarkan di lehernya. 
Rupanya bahasa tubuhku telah cukup dimengerti oleh Steve 
sehingga dia menjadi lebih berani. Tangannya kini telah 
membuka kaitan BHku, dan dalam sekejap BH itu sudah tergeletak 
di lantai. 
Tubuhku terasa melayang, ternyata Steve telah mengangkat 
tubuhku, dibopongnya ke tempat tidur dan dibaringkan secara 
perlahan. Kemudian Steve menjauhi ku dan dengan perlahan mulai 
melepaskan pakaiannya secara perlahan. Anehnya aku menikmati 
pemandangan buka pakaian ini. Tubuh Steve yang kekar dan 
sedikit berotot tanpa lemak ini menimbulkan gairah tersendiri. 
Dengan hanya mengenakan celana dalam kemudian Steve duduk di 
ujung ranjang. Aku berusaha menduga-duga apa yang akan 
dilakukannya. Kemudian dia membungkuk dan mulai menciumi 
ujunung-ujung jari kakiku. Aku menjerit kegelian dan berusaha 
mencegah, namun Steve memohon agar dia dapat melakukannya 
dengan bebas. Karena penasaran dengan sensasi yang 
ditimbulkan. akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan 
mengulum jari-jari kakiku. Aku merasa, geli, tersanjung dan 
sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan ini. 
Bibirnya kini tengah sibuk di betisku yang menurutnya sangat 
indah itu. Mataku terbelalak ketika kurasakan perlahan tapi 
pastibibirnya makin bergerak keatas menyusuri paha bagian 
dalam ku. Rasa geli dannikmat yang ditimbulkan membuat aku 
lupa diri dan tanpa sadar secara perlahan pahaku terbuka. 
Steve dengan mudah memposisikan tubuhnya diantara kedua 
pahaku. Pertahananku benar-benar runtuh ketika Steve 
menyapu-nyapukan lidahnya dipangkal-pangkal pahaku. Aku 
berteriak tertahan ketika Steve mendaratkan bibirnya diatas 
gundukan vaginaku yang masih terbungkus celana dalam.

Tanpa memperdulikan adanya celana dalam Steve terus melumat 
gundungkan tersebut dengan bibirnya seperti dia sedang 
menciumkum. Aku berkali-kali menjerit nikmat, dan persaan yang 
telah lama hilang kini muncul kembali getaran-getaran orgasme 
mulai bergulung-gulung, tanganku meremas-remas apa saja yang 
ditemuinya, sprei, bantal dan bahkan rambut Steve, tubuhku tak 
bisa diam bergetar, menggeliat, dan gelisah, mulutku mendesis 
tak sengaja, pinggulku meliuk-liuk erotis secara reflek dan 
beberapa kali terangkat mengikuti gerakan kepala Steve. Untuk 
kesekian kalinya pinggulku terangkat cukup tinggi dan pada 
saat itu Steve tidak menyianyiakan kesempatan untuk menarik 
celana dalamku lepas. Aku agak tersentak, tetapi puncak 
orgasme yang semakin dekat membuat aku tak sempat berpikir 
atau bertindak apapun. Bukit vaginaku yang sudah lama tak 
tersentuh lelaki terpampang di depan mata Steve. Dengan 
perlahan lidah Steve menyentuh belahannya, aku menjerit tak 
tertahan dan ketika lidah itu bergerak turun naik di belahan 
vaginaku, puncak orgasme tak tertahankan. Tanganku memegang 
dan meremas ramput Steve, tubuhku bergerta-getar dan 
melonjak-lonjak. Steve tetap bertahan pada posisinya, sehingga 
lidahnya tetap bisa menggelitik klitorisku, ketika puncak itu 
datang. Aku merasa-dinding-dinding vaginaku mulai lembab, dan 
kontraksi-kontraksi khas pada lorong mulai terasa. Itulah 
salah satu kelebihanku lorong vaginaku secara refleks akan 
membuat gerakan-gerakan kontraksi, yang bisa membuat lelaki 
tak bisa bertahan lama. Steve nampaknya dapat melihat 
kontraksi-kontraksi itu, sehingga membuat bertambah nafsu. 
Kini lidah nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah 
selangkanganku, bibirnya ikut mengecup dan bahkan bagian 
cairanku yang mulai mengalir disedot habis olehnya. Nafasnya 
mulai memburu. Aku tak lagi bisa menghitung berapa kali aku 
mencapai puncak orgasme. Steve kemudian bangkit, dengan posisi 
setengah duduk dia melepaskan celana dalamnya, beberapa saat 
kemudian aku merasa batang hangat yang sangat besar mulai 
menyentuh, nyentuh selangkanganku yang basah. Steve membuka 
kakiku lebih lebar, dan mengarahkan kepala kemaluannya ke 
bibir vaginaku.

Meskipun tidak terlihat olehku, aku bisa merasakan betapa 
keras dan besarnya milik Steve itu. Dia mempermainkan kepala 
penisnya di bibir kemaluanku di gerakan keatas ke bawah dengan 
lembut, untuk membasahinya. Tubuhku seperti tak sabar menanti 
tindakan yang selanjutnya. Kemudian gerakan itu berhenti. Dan 
akau merasa sesuatu yang hangat mulai mencoba menerobos lubang 
kemaluanku yang sempit. Tetapi karena liang itu sudah cukup 
basah, kepala penis itu perlahan tapi pasti terbenam, makin 
lama-makin dalam. Aku merintih panjang ketika Steve 
membenamkan seluruh batang kemaluannya. Aku merasa sesak, 
tetapi sekaligus nikmat luar biasa, seakan seluruh daerah 
sensistif dalam liang itu tersentuh. Batang kemaluan yang 
keras dan padat itu disambut oleh kehangatan dinding vaginaku 
yang telah lama tidak tersentuh. Cairan-cairan pelumas 
mengalir dari dinding-dindingnya dan gerakan kontraksi mulai 
berdenyut, membuat Steve membiarkan kemaluannya terbenam agak 
lama merasakan kenikmatan denyutan vaginaku. Kemudian Steve 
mulai menariknya keluar perlahan-lahan dan mendorongnya lagi, 
makin lama makin cepat. Sodokan-sodokan yang demikian kuat dan 
buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung, dinding 
vaginaku kembali berdenyut, kombinasi gerakan ini dengan 
gerakan maju mundur membuat batang kemaluan Steve seolah-olah 
diurut, kenikmatan tak bisa disembunyikan oleh Steve, 
gerakannya semakin liar, mukanya menegang, dan keringat 
menetes dari dahinya. Melihat hal ini, timbul keinginanku 
untuk membuatnya mencapai nikmat. Pinggulku kuangkat sedikit 
dan kemudian membuat gerakan memutar manakala Steve melakukan 
gerak menusuk. Steve nampaknya belum terbiasa dengan gerakan 
dangdut ini, mimik mukanya bertambah lucu menahan nikmat, 
batang kemaluannya bertambah besar dan keras, ayunan 
pinggulnya bertambah cepat tetapi tetap lembut.

Akhirnya pertahanannya bobol, kemaluannya menghujam keras 
dalam vaginaku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar 
dan mengejang ketika spermanya mencemprot keluar dalam 
vaginaku berkali-kali. Akupun melenguh panjang ketika untuk 
kesekian kalinya puncak orgasmeku tercapai. Sesaat dia 
membiarkan batangnya di dalamku hingga nafasnya kembali 
teratur. Tubuhku sendiri lemas luar biasa, namun harus kuakui 
kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa dan belum pernah 
kurasakan sebelumnya. Kami kemudian terlelap kecapean setelah 
mereguk nikmat.

TAMAT 

 

Cerita seks erotis dewasa seperti diatas bisa anda dapatkan rutin dan akan bisa dikirim terus ke mail box atau email anda jika anda bergabung menjadi member atau anggota milis http://groups.yahoo.com/group/cerita_seks_erotis. Makanya JOIN GRATIS sekarang juga !!


Copyleft © 2006 by cerita_seks_erotis@yahoogroups.com 

Powered by Klikabadi
Isi dan desain Web oleh : cerita_seks_erotis@yahoogroups.com