Gairah Asmara  - Kumpulan kisah seks & asmara khusus dewasa -    gairah asmara

Warning

Situs ini merupakan situs yang berisikan kumpulan cerita khusus DEWASA, hanya anda yang berusia minimal 18 tahun yang boleh mengunjunginya. Kami tidak bertanggung jawab jika terjadi "efek samping" kepada para pembaca

 

Link Favorit

- Kamasutra
- Gadis seksi
- Goyang erotis
- Foto hot artis
- Cewek bugi
l

i love sex

Koleksi Cerita

.

 

Gairah Asmara mrpk situs khusus dewasa, koleksi cerita seks, kisah erotis, kencan, pengalaman seks, keperawanan, keperjakaan, cerita anak smu, cerita saru, asmaragama, kamasutra, tips seks, seni bercinta, kisah tante, tante girang, kisah gigolo, telanjang, bugil, foto seksi, gadis, gadis seksi, cewek bugil, artis bugil, abg telanjang, abg bispak, ciblek, anak smu, model foto, artis erotis, wanita cantik, ayam kampus, wts, cewek panggilan,  gigolo,  pesta seks, maniak seks, vcd bf, film biru, blue film, model telanjang, playboy indonesia, brondong, cerita waria, senggama, 17 tahun, pembantu genit seksi, perkosaan, perawan, virgin,  toket, memek, paha, buah dada, payudara, puting susu, cerita panas, blogkep, vagina, penis, klitoris, bugil, ML, cantik, orgasme. Hanya untuk anda 18th keatas atau yg sudah menikah !!!

cewek seksi

Judul : Didekap Dua Polwan
Kiriman : Omar Rasaan
Email : rahman@nycny.net

Foto : by Model 
Keterangan : Model atau foto tidak ada hubungannya dengan cerita yang ada. Hanya ilustrasi atau gambar pemanis belaka. Jika anda punya kisah seks erotis, kisah ml atau khayalan erotis yg ingin anda ceritakan silahkan kirim ke
cerita_seks_erotis@yahoogroups.com 

Daftar isi Gairah Asmara, Klik Disini !!


Judul : Didekap Dua Polwan 

Rendy dan aku baru saja memasuki pelataran parkir stadion 
sepak bola di Kotaku, Medan dengan mengendarai sepeda motor 
Kawasaki Ninjanya. Kami ke situ mau melihat konsernya Ari 
Lasso dan Dewa, maklum aku ngefans benar dengan kedua ikon 
musik Indonesia tersebut. 

Selanjutnya, kami berdua sudah berada diantara kerumunan 
orang-orang di sekitar rumput hijau di Stadion yang menjadi 
kebanggan kota Medan ini. 
Padat, sesak dan sumpek sekali, saling berdesakan dan ini 
memang sudah ciri kalau menonton koser grup atau penyanyi 
paling top. Pada saat itu desakan semakin menjadi-jadi hingga 
aku terpisah dengan Rendy, untuk mencarinya sangat sulit 
sekali diantara hiruk pikuk orang-orang yang sudah setengah 
histeris, apalagi hanya aku yang membawa ponsel saat itu.

Ah... Lupakan Rendy dulu. Aku mulai merangsek ketengah 
lapangan diantara bludak penonton untuk mencapai bibir 
panggung, susah payah aku menerobos namun tak juga berhasil 
hingga aku urungkan niatku tersebut. Kebetulan aku lagi sesak 
pipis. Aku merayap kearah pintu masuk demi mendapatkan toilet 
yang merupakan bagian dari bangunan stadion tersebut. Akhirnya 
aku sampai ketujuanku, rasa sesak tak tertahan lagi, untung 
saja pengguna toilet tersebut tidak ada. Ahhhhh...... akhirnya 
keluar juga hasrat ku tersebut.

"Jangan bergerak..." Aku terkejut, tiba-tiba ada suara wanita 
membentak di dalam ruangan 4 x 3 meter itu dibarengi dengan 
bantingan pintu. 
Oh... ternyata dua orang Polisi Wanita berwajah manis nan 
penuh wibawa berwatak garang, satu menodongkan pistolnya 
kearahku dan polwan satu lagi menutup pintu dan menyiapkan 
sebuah borgol. Karuan saja aku bergetar ketakutan dan tak 
kusangka celana yang kupakai belum sempat terkancing sudah 
melorot kebawah lututku.

Apa salahku, pikirku dalam hati... Tapi anehnya, wajah garang 
kedua Polwan tersebut berubah menjadi senyuman. Pistol kembali 
disarungkan ketempatnya dan polisi satu lagi memborgol kedua 
tanganku dan mengikatkannya pada batang pipa diatas kepalaku. 
Akupun bertambah heran, apa maksud mereka memperlakukan aku 
seperti ini. Mereka mulai melucuti baju dan celanaku hingga cd 
kupun ikut menjadi keberingasan ke dua aparat tadi. 
Ohhh.. ternyata aku tahu sekarang, mereka menginginkan aku 
untuk melampiaskan nafsu setan mereka. Aku terdiam dan mulai 
menikmati permainan kedua wanita berseragam ini. 

Ahhhh.... polisi yang bernama Lina kulihat dari seragamnya 
(maaf aku tidak menyebutkan pangkat kedua Polwan tersebut) 
mulai menggeranyangi dadaku dengan ciuman-ciuman mautnya dan 
Ulfa Polwan satu lagi, sibuk meremasi pantat dan punggungku 
hingga aku menjerit tertahan. Aku terangsang dengan permainan 
gila mereka. "Ouuhhhhh....", Lina rupanya sudah melancarkan 
serangannya disekitar selangkanganku, menjilati daerah 
sensitifku, dan.... "akhhhh....ouffffhhhhh...." kontolku 
dihisap bak seekor anjing yang baru menemukan tulang diantara 
sampah...begitu ganasnya polisi satu ini. 

Ulfa mulai membuka satu persatu seragam yang dipakainya hingga 
nampakklah tubuh seksi dan padat berisi membalut tulangnya. 
Polisi satu ini tidak seganas Lina dalam permainannya. Ia 
mengambil kunci borgol dan membuka kembali ikatan yang terasa 
amat menyakitkan itu. Setelah Ulfa membuka borgol tersebut dia 
menyeret tubuhku kebibir bak mandi, sambil duduk dipinggir bak 
ia menarik rambutku dengan perlahan kearah "goa" nikmatnya.
"Hmmm...harum juga nih memek polwan" gumamku.
Tidak hanya itu, bulu tertata indah dan tipis membuat gairahku 
semakin menjadi. Kurejamkan lidahku keliang vagina Ulfa, 
mengkuasnya, menjilatinya, mengisapi cairan-cairan yang mulai 
menumpah membasahi vaginanya. Selain itu Lina kembali 
melancarkan serangannya kearah bagian belakangku sembari 
mengocok kokontolku dan menjilati duburku. Bisa juga si Lina 
ini membuatku semakin merasa nikmat. 

"Ahhhffff...ouhhh..." desah si Ulfa, kemudian kembali ia 
menarik tubuhku kearah tubuhnya serta mengarahkan kontolku ke 
"gawang" kenikmatannya. 
"Blessshhhh...." kontolku sudah berada di vagina Ulfa, Ulfa 
pun meremas pinggangku dan menggonyangkannya. Akupun turut 
membantu gerakan maju mundur.
Lumayan juga nih enaknya memek polwan.
"Sleeppsss...slupppss...ahhhhh". Ulfa menginstruksikan padaku 
untuk mempercepat gerakan. 

"Ohhhh... ahhhh..yaaa" desahnya.
"Ayo dong dipercepat lagi gerakannya...ohhh... dah mau keluar 
nih" pintanya.
Erangannya mulai sedikit mereda, mungkin ia sudah mencapai 
puncak. Tapi aku tidak peduli, aku terus menggedor dinding 
kemaluan Ulfa yang terasa sudah mulai melicin.

Lina tak mau kalah, setelah menjilati buritku ia bergerak 
kesamping kanan di bawah pantatku. Ia mulai menjilati kembali, 
batang kemaluanku. 
"Ehmmm...ohhh". Namun itu tak berlangsung lama, dia mulai 
memanjati tubuhku dan melingkarkan kedua kakinya yang jenjang 
itu dipinggangku dan menurunkan sedikit tubuhnya untuk 
menepatkan memeknya dan kontolku. Agak sakit memang, tapi... 
ouhgg nikmat juga. Lina yang terbawa nafsunya, terus 
mengenjotkan tubuhnya yang kupegang erat.

"Ahhkk...ahhkkk...ouhhh.." Erangnya sambil melumat bibirku 
secara ganas.
Goyangan demi goyangan membuatku semakin tidak tertahankan 
untuk mengeluarkan larva hangatku.

"Akkkkhhhhh.....ougghhhhh..." desah panjangku mulai keluar, 
seketika itu juga lina turun dari gendonganku dan mengkocok 
kontolku. Rupanya Lina sudah mengalami ejakulasi duluan dari 
aku. Kocokan dan hisapan bertubi-tubi tidak bisa membuatku 
bertahan lagi.

"Eehmmm....ahhhhh..ouuu" Nikmat tiada tara kurasakan. 
"Ssst...ahhhhhhhhh" erangan panjang dibarengi keluarnya sperma 
yang memuncrat dikedua wajah Polisi Wanita ini.
Lina dan Ulfa melahap secara ludes spermaku hingga satupun 
tidak ada yang berceceran di lantai toilet. Ah...nikmatnya.

Setelah bersih-bersih dan berpakaian rapi kembali mereka 
meninggalkanku tanpa sepatah kata pun. Permainan itu 
berlangsung 20 menit lamanya. 
Setelah mereka keluar akupun menyegerakan diri cabutu dari 
situ.

Hingga konser ini berakhir aku tidak berhasil menemukan 
temanku Rendy. 
Akhirnya aku pulang dengan mengendarai Taxi.


TAMAT 

Cerita seks erotis dewasa seperti diatas bisa anda dapatkan rutin dan akan bisa dikirim terus ke mail box atau email anda jika anda bergabung menjadi member atau anggota milis http://groups.yahoo.com/group/cerita_seks_erotis. Makanya JOIN GRATIS sekarang juga !!


Copyleft © 2006 by cerita_seks_erotis@yahoogroups.com 

Powered by Klikabadi
Isi dan desain Web oleh : cerita_seks_erotis@yahoogroups.com